Sabtu, 25 Juni 2011 13:29 Administrator
Kapal BBM marine Pertamina-foto: m.loveindonesia.com |
indoPetro-online, Jakarta - Upaya PT Pertamina (Persero) untuk menjadi perusahaan kelas dunia (World Class Company) terus digiatkan. Salah satunya melalui penjualan BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk industri perkapalan (marine) di Singapura. Ekspansi ini sudah dilakukan sejak awal 2011, dengan konsumen perusahaan kapal pesiar Cruise Classic International Australia.
Tidak hanya di luar, di dalam negeri pun penjualan BBM marine terus digenjot. Beberapa waktu lalu Pertamina menggandeng PT Pelindo untuk memberikan pelayanan dan penyediaan BBM (non subsidi) marine bagi kapal di Pelabuhan Tanjung Priuk, khususnya untuk kapal ocean going. Kerjasama ini juga rencananya akan dilakukan di pelabuhan lainnya di Indonesia.
Menurut Mochamad Harun, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Pertamina menciptakan pasar baru karena pasar utama yang disasar adalah kapal-kapal ocean going yang selama ini melakukan pengisian BBM di luar negeri. Melihat pertumbuhan signifikan Pelabuhan Tanjung Priuk, ditambah derasnya laju peningkatan kapal ocean going yang melakukan pelayaran langsung ke berbagai negara di Eropa dan Afrika. Pertamina berharap, penjualan BBM untuk kebutuhan bunker kapal ocean going di Tanjung Priuk, melalui Pelindo bisa mendongkrak volume penjualan BBM non subsidi Pertamina.
“Dengan strategi tersebut, Pertamina bisa mengejar target untuk penjualan BBM industri marine. Dalam rencana program lima tahun Divisi Industry & Marine Fuel Marketing, target BBM marine bisa tumbuh paling tidak hingga 1 juta Kilo Liter (KL) untuk lima tahun ke depan. Sementara, tahun ini ditargetkan penjualan BBM marine mencapai 300 ribu KL.
Seperti diketahui, BBM marine adalah salah satu bisnis Pertamina di Hilir. Bisnis hilir Pertamina saat ini juga sudah merambah pasar luar negeri. Penjualan pelumas Pertamina telah berekspansi ke15 negara: AS, Pakistan, Taiwan, Singapura, Belgia, Australia, Uni Emirat Arab, China, Myanmar, Malaysia, Oman, Filippina, Bangladesh, Timor Leste, dan Jepang. Sedangkan penjualan avtur menembus angka 3 juta KL dengan penetrasi ke 17 kota di luar negeri. Nurfahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar