Selasa, 28 Juni 2011

MUI Mendukung Program Hemat Energi Kementerian ESDM

Agama selalu jadi komoditas menarik politik-(gambar: mbooh.wordpress.com)
 
Selasa, 28 Juni 2011 08:27 

Aneh! MUI Bikin Fatwa Hemat Energi
indoPetro-online, Jakarta- Dalam rangka menyosialisasikan Budaya Hemat Energi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung secara moril kepada Menteri ESDM untuk terus meningkatkan peran strategisnya dalam mengelola pemanfaatan energi dan sumber daya mineral. Hal ini  diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kemaslahatan bangsa dan negara sebagai sebuah amanah mulia.


"MUI memberikan apresiasi atas respon yang sangat baik dalam kerjasama ini. Semangat Menteri ESDM dengan ulama harus diapresiasi dalam rangka membangun masyarakat," ujar K.H. Makruf Amien, Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin, 27 Juni 2011, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.


MUI juga menyampaikan ajakan dan pengajuan program kerjasama dalam upaya mengembangkan budaya hemat energi. Yang terpenting adalah membangun kesadaran bersama secara nasional untuk mendorong kesadaran para pemimpin umat dan umat secara umum serta ikut berpartisipasi sebagai pemberi solusi atas segala usaha menegakkan perilaku dan budaya hemat energi.

Untuk itu, sambung K.H. Makruf Amin, MUI telah mengeluarkan Fatwa dan Taushiyah Hemat Energi terbaru yang berisi panduan dan pedoman bagi umat Islam dan masyarakat dalam mengamalkan ajaran agama yang pada prinsipnya amat menjunjung tinggi pemanfaatan energi dan sumber alam dengan cara memuliakannya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merespon dengan baik pengajuan audiensi Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh.

"Salah satu hasil Munas MUI yang kami tahu, ada Fatwa Hemat Energi, yang mana mendayagunakan alam secara bertanggungjawab, memeratakan penggunaan listrik, menggunakan energi lebih hemat dan efisien. "Kalau semua itu dijalankan, negara bisa investasi lebih besar untuk kesejahteraan di pendidikan dan kesehatan," papar Darwin.

Menurut Darwin, dengan hemat energi, pemerintah bisa memenuhi kebutuhan energi lainnya.  "Dengan hemat BBM dan listrik, berarti sejalan dengan Fatwa MUI, yang mana pembatasan BBM subsidi itu bicara hak orang lain, berarti mengambil hak orang lain sama saja dosa menurut MUI," tegas Darwin.

Lebih lanjut Darwin menambahkan, hak yang dimaksud, sudah digariskan MPR dalam UU, siapa saja yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi. Perlu kejujuran, apakah kita mampu atau tidak. Harga pertamax terus meningkat, timbul godaan untuk membeli premium. Kalau mahal, beli lebih sedikit, dan batasi penggunaannya. (Nurfahmi)-bisa ditelusuri di indopetro-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar