by NurFahmi Budi Prasetyo on Friday, February 5, 2010 at 2:47am
Sebuah tulisan sederhana kupersembahkan untuk Himpunan ini yang sedang  merayakan hari lahirnya ke-63. Dikemas dengan narasi singkat disertai  akronim-akronim yang menggambarkan HMI masa lalu, masa kini dan masa  depan. Dengan keterbatasan pengetahuan penulis yang tidak objektif dalam  menilai dan sangat subjektif dalam mendeskripsikan, namun tetap berpijak  pada pengalaman empiris sepanjang menjalani kehidupan sebagai anggota  HMI.
Karena HMI berbasis kepada trilogi perjuangannya, maka penulis akan mengklasifikasikan akronim-akronim HMI ke dalam trilogi perjuangan HMI, yaitu : Ke-Indonesia-an, Ke-Islam-an, dan Ke-Mahasiswa-an. Dan juga menginput akronim-akronim HMI ke dalam karakteristik dan tipe-tipe kader HMI dewasa ini, yakni : Aktivis Kader Cinta, Kader akademisi, Aktivis Kader Pergerakan dan Kader Hedonis.
Okelah kalau begitu (gayanya parto di OVJ), kita mulai dengan akronim-akronim improvisasi HMI hasil imajinasi saya dalam waktu beberapa jam, ketika bermalam jumat dengan ditemani laptop dan wifi @ tanggal 5 Februari 2010:
Ke-Indonesia-an
Ke-Islam-an
Ke-Mahasiswa-an
Kader Aktivis Cinta
Kader Aktivis Gerakan
MPO : Mencari Perhatian Orang
HMI MPO, kalau kata Bang Agus Salim Sitompul.
Kader Akademisi
Karena HMI berbasis kepada trilogi perjuangannya, maka penulis akan mengklasifikasikan akronim-akronim HMI ke dalam trilogi perjuangan HMI, yaitu : Ke-Indonesia-an, Ke-Islam-an, dan Ke-Mahasiswa-an. Dan juga menginput akronim-akronim HMI ke dalam karakteristik dan tipe-tipe kader HMI dewasa ini, yakni : Aktivis Kader Cinta, Kader akademisi, Aktivis Kader Pergerakan dan Kader Hedonis.
Okelah kalau begitu (gayanya parto di OVJ), kita mulai dengan akronim-akronim improvisasi HMI hasil imajinasi saya dalam waktu beberapa jam, ketika bermalam jumat dengan ditemani laptop dan wifi @ tanggal 5 Februari 2010:
Ke-Indonesia-an
HMI : Harapan Masyarakat Indonesia
Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam peringatan milad HMI I di  Jogjakarta pernah menaruh harapan besar kepada HMI dan meramalkan ke  depannya HMI bukan saja Himpunan Mahasiswa Islam, tapi HMI adalah  Harapan Masyarakat Indonesia.
HMI : Harga Mati Indonesia
"Hubbul Wathon Minal Iman", ada kutipan hadist (entah sohih atau dhoif)  yang mengatakan, "Cinta (membela) terhadap Negara adalah sebagian  daripada Iman". Komitmen HMI kepada NKRI tidak usah diragukan lagi. Ketika HMI baru lahir di Jogja, sudah ada Agresi militer Belanda I dan  II tahun 1947-1949, dan kader HMI bukan hanya berjuang di kampus dengan  pena namun turut serta dalam perjuangan mengusir Belanda dengan senjata. Bahkan Ketum PB HMI Ahmad Tirto Sudiro ketika itu yang juga pelajar  militer menjadi pemimpin bagi pelajar-pelajar dan pemuda untuk dilatih  militer bersama pejuang pada waktu itu. Kemudian di Madiun, tahun 1948  ada pemberontakan dari PKI dengan misi ingin mengkomuniskan Indonesia,  dan HMI-pun mengirim anggotanya ke Madiun untuk menumpas pemberontakan  PKI yang bagaikan duri dalam daging. Kondisi dimana Indonesia sedang  melawan penjajah Belanda yang menjajah kembali Republik ini namun di  daerah lain konsentrasi perjuangan terpecah dengan adanya Madiun affairs  dari PKI yang juga masih rakyat Indonesia.
HMI : Hizbuttahrir Musuh Indonesia
Hizbuttahrir Indonesia yang tidak mengakui kedaulatan NKRI dan ingin  merubah sistem di Republik ini dengan khilafah yang utopis merupakan  musuh bagi Indonesia. Karena HMI yang juga kader bangsa akan terus  mengawal Republik ini dari virus ideologi transnasional.
HMI : Himpunan Mahasiswa Indonesia
Seringkali HMI di berita-berita baik cetak maupun elektronik disebut  sebagai Himpunan Mahasiswa Indonesia. Sebenarnya sebagai kader HMI  sejati, tidak menjadi masalah. Pasalnya, pendiri HMI Lafran Pane  yang menurut Cak Nur adalah orang yang melampaui zamannya, karena telah  berhasil mendirikan organisasi mahasiswa terbesar yang menggabungkan dua konsep kebangsaan dan keIslaman. Dimana  pada saat  itu sensitifitas ideologi (terutama bagi kalangan Nasionalis dan Islam)  sangat rentan dengan pluralisme ekstremnya (gesekan ideologi).Ke-Islam-an
HMI : Harapan Masyarakat Islam
Jenderal Sudirman yang seorang pejuang relijius juga melontarkan istilah  pelesetan harapan ini kepada HMI di hari Miladnya ke I di Jogjakarta.  Tidak heran saat ini HMI berfungsi sebagai ummatan wasathon (umat  penengah) diantara pertentangan banyak mazhab dan aliran (khilafiyah) di  Islam, terutama di Indonesia yang sangat beragam ini.
HMI : Himpunan Mahasiswa Islam
Didirikan 63 tahun yang lalu, tepatnya 5 Februari 1947 atau 14 Rabiul  awwal 1366 H di STI (UII) Jogjakarta, dengan tujuan : Terbinanya insan  akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung  jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di-ridho Allah SWT.
HMI : Harga Mati Islam
Sesuai dengan Pasal 3 AD/Azas HMI adalah Islam, adapun perpecahan HMI  menjadi dua kubu ketika Kongres di Padang Tahun 1986 menjadi HMI Dipo  dan HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi), dimana HMI MPO tidak ingin  azas HMI dirubah menjadi pancasila, sedangkan yang Dipo tetap ingin  mengikuti instruksi dari Pemerintah (Orba-Soeharto). Perdebatan akan  penerapan Azas Tunggal Pancasila saat ini sudah tidak relevan lagi,  karena sudah Soeharto sudah tidak berkuasa lagi. Dan semenjak PB HMI  dipimpin oleh Fakhruddin (99) yang menggantikan Anas Urbaningrum, HMI Dipo kembali berasaskan Islam.
HMI : Himpunan Mazhab Islam
Jika ingin menjadi anggota HMI, syaratnya adalah mahasiswa dan beragama  Islam. Adapun mazhab yang dianut anggota tidak bisa dipaksakan atau  diseragamkan. Di HMI multimazhab, ada Sunni-syiah, NU-Muhammadiyah,  Persis, Tarbiyah, dan lain-lain. Semuanya lakum dienukum waliyadiin.
HMI : Himpunan Marxis Islam
Kiri Islam. Paham ini trend dipopulerkan oleh Hassan Hanafi, dan kader  HMI ketika akhir tahun 70-an atau awal 80-an sedang menggandrungi akan  kejayaan Revolusi di Iran. Pemikiran-pemikiran Ali Syariati, Imam  Khomeini, dan Murtadha Muthohari menjadi santapan kajian diskusi ketika itu. Tidak heran alumni HMI seperti Bursah Zarnubi yang saat ini menjadi  Ketum PBR (Partai Bintang Reformasi) mengusung ideologi dan platform  partainya berazaskan Sosialis Religius, karena memang ketika aktif di  HMI, beliau mungkin terinspirasi oleh prejuangan kiri Islam yang  revolusioner dan progressif. Terlebih lagi Ali Syariati dengan pemikiran  Marxisnya yang dikombinasikan dengan Islam, karena memang Marxis dan  Islam beda tipis, sama-sama memperjuangkan kaum dhuafa (proletar).Ke-Mahasiswa-an
HMI : Himpunan Mahasiswa Insyaf
Bagi mahasiswa yang nakal, brutal, badung, tidak sedikit yang setelah  mengikuti training di HMI (LK 1) dan mengikuti materi NDP (Nilai-Nilai  Dasar Perjuangan) HMI. Mereka banyak yang insyaf dan lebih Islami  daripada yang sudah alim terlebih dahulu.
HMI : Himpunan Mahasiswa Intrik
Di HMI, nalar politik dan semangat berkompetisi (fastabikhul khairat)  selalu menjadi makanan pokok kader, karena memang dari tingkatan yang  paling bawah hingga elit selalu dicekoki dengan intrik, agitasi dan  propaganda. Jadi tidak heran jika saat ini alumni HMI yang menjadi  politisi sudah tidak terhitung lagi banyaknya.
HMI : Himpunan Mahasiswa Iblis
Sebutan ini biasa disematkan kepada kita kader HMI di kampus dari  organisasi lainnya yang berseberangan pemikiran dengan HMI, bisa jadi  karena HMI : Hanya Membuat Iri mereka melihat kejayaan HMI.Kader Aktivis Cinta
HMI : Hanya Mahda Idamanku
Ini senjata paling ampuh ketika menyatakan cinta kepada sesama pacar  aktivis HMI (kohati), karena memang kebetulan namanya Mahda...hehe..
HMI : Harga Mati Indri
Jargon cinta seorang sahabat penulis kepada kohati incarannya di komisariat....piiissss...^^,
HMI : Hangat Mesra Intim
Kepanjangan ini sering diucapkan oleh sejarawan HMI, Prof. Agus Salim  Sitompul. Penulis punya pengalaman menarik ketika berkunjung ke kediaman  beliau dengan rombongan dari HMI Korkom Unas.  Saat itu, Bang Agus Salim  mengeluarkan istilah tersebut sembari bercerita kalau banyak alumni HMI yang  mempunyai istri juga aktivis HMI, jadi di HMI itu sangatlah Hangat akan  persaudaraannya, Mesra akan persahabatan, dan Intim dalam kekeluargaan  himpunan.
HMI : Hidungmu Matamu Indah
Jurus gombal untuk Kohati (KOnsolidasi HATi nuranI)
HMI : Himpunan Mencari Istri
Mantan Wapres JK (Ketum HMI Cabang Makassar tahun 60-an) menikah dengan  kohati, Mar'ie Muhammad (mantan Menteri Keuangan) istrinya juga alumni  HMI, Bang Akbar konon katanya istrinya yang terpaut dua puluh tahun  dengan beliau juga merupakan kohati juga, dan masih banyak lagi.Kader Aktivis Gerakan
HMI : How Money Income
Gerakan saat ini dijamin 1000% sudah tidak ada yang murni, kalaupun ada  itu 1000 banding 1, yah solusi untuk bertahan hidup para aktivis adalah  PT. Proposalindo.
HMI : Himpunan Mahasiswa Independen
Tidak terikat dengan partai politik manapun, walaupun masih multi intrepretasi apa itu indpenden etis di HMI.
HMI : Hebat Membuat Intrik
Jagonya dalam vis a vis politik, KNPI pecah salah satunya ulah anak-anak  HMI, setting politik nasional, di belakangnya alumni HMI yang bermain. MPO : Mencari Perhatian Orang
HMI MPO, kalau kata Bang Agus Salim Sitompul.
Kader Akademisi
HMI : Hanya Mencari Ilmu
Ada sebuah adagium, kalau anak komisariat HMI-nya masih Hanya Mencari  Ilmu, namun kalau sudah di Cabang, Badko, atau PB, HMI-nya adalah  How Money Income....Fakta atau bukan?
HMI : Hadzihi Madinatul Ilmi
HMI adalah Kotanya Ilmu (Hadzihi Madinatul Ilmi), cendekiawan muslim dan  tokoh-tokoh intelektual bangsa banyak lahir dari rahim HMI.
HMI : Hak Milik Ilang
Kader HMI kalau sudah melihat buku nganggur sedikit, sudah langsung  menjadikan buku Ilang tersebut menjadi Hak Milik Ilang, "Buku bagaikan  emas menurut kader HMI"
HMI : Haus Mencari Ilmu
Kader HMI Insan akademis selalu Haus Mencari Ilmu, dan tidak pernah absen jika ada seminar, diskusi, kajian dan penelitian.
Kader Hedonis
HMI : Hedonis Materialis Inklusif
Di HMI banyak karakter, yang paling alim ada yang paling nakal juga  banyak. Sebut saja yang jadi Ustadz seperti Ustadz Arifin Ilham, Ustadz  Abu Bakar Ba'asyir. Atau ada juga ulama keblinger seperti Panji Gumilang yang NII itu  juga merupakan alumni HMI, dan Muammar Emka (penulis buku Jakarta Under  Cover) alumni HMI UIN Ciputat. Jadi, kader HMI yang zikir sambil dugem  (dunia gembrot) juga tidak sedikit. Namun kelebihan anak HMI di kampus  biasanya inklusif (terbuka) bisa bergaul dengan siapa saja, lawanpun  seharusnya juga dirangkul.
HMI : Hiburan Malam Ini
Kira-kira apa yah Hiburan Malam Ini bagi anak HMI yang hedon, Pasar  Malam (nyang ada komedi putarnya) atau poco-poco diiringi gemerlap lampu  disko?HMI : Hanya Makan Ilang
Ini tipe kader yang biasa datang ke acara seminar atau acara HMI yang di  hotel, Hanya Makan Lalu Ilang ga pernah aktif lagi dikegiatan lain.
HMI : Hanya Mencari Istri
Niatnya masuk HMI hanya ingin mencari istri. Karena biasanya komisariat  yang mempunyai stok kohati yang bening-bening selalu ditugasi menjadi  sales penyebar brosur LK1 untuk menarik minat mahasiswa masuk HMI.  Alhasil, sang kader kerjaannya hanya menyeleksi kohati-kohati yang akan  dijadikannya istri kelak....hehehe...
By: Nurfa"HMI" Budi Prasetyo. Bahkan nama penulis-pun ada filosofisnya,  konon kata ayahanda saya, alasan memberi nama Fahmi, menurut beliau :  Fahmi-> "Fatahayyat HMI, Maka hidupkanlah HMI"
Bahagia HMI, Yakin Usaha Sampai............
Semoga RAHMI; Rukun2 Anggota HMI
| Acara dies natalis HMI Cabang Subang | 
You, Mohammad Rizky Bazar'ah, Arista Junaidi, Marthen Luther Sesa and 16 others like this.
 
 Eko Miharjah Marzoeki Dm hehehhehe.... Selamat hari lahir HMI....
 February 5, 2010 at 7:44am via Facebook Mobile ·
 
 Hendra Maujana Saragih I love HMI very much more than I can say ......... jayalah HMI......
 February 5, 2010 at 1:54pm
 
 Hendra Maujana Saragih Fahmi,,,,HMI hazihi Madinatul Ilmi dari bang Hendra kan????
 February 5, 2010 at 1:54pm ·
 
 Starla Dee Hua...keren. Slain keren 'HMI nya' jg keren imajinasi plus mempersatukn ide2 itu jd pas. Bravo n yakusa.
 February 5, 2010 at 5:01pm
 
 Luqman Kareem Ada satu lagi tum...
 Himpunan Mirip Islam...
 hehe
 Met Ultah HMI...
 February 5, 2010 at 5:57pm ·
 
 Luqman Kareem Yg bannya dui HMI Korkom UNas itu...
 HMI (hak miling ilang,,)
 kadang aku jadi pelakunya...klo lagi apes jadi korbannya..
 hehe
 February 5, 2010 at 6:00pm ·
 
 Luqman Kareem @ indri..
 ngeri bos..ada nama indri di note ini..
 HMI (harga mati Indri..)
 hehe..
 February 5, 2010 at 6:02pm
 
 Achmad Rizki mantab bel, empat jempol untk ente bel....
 YAKUSA.
 BAHAGIA HMI
 February 5, 2010 at 6:42pm
 
 NurFahmi Budi Prasetyo
 @Kanda Eko Miharjah: Trims bang....
 
 
 @Kanda Nasir Siregar: Makasih buat komentarnya bang, Semoga HMI selalu bahagia di bawah nahkoda Ketum Arip dan Sekjend ANS....amiiinnn.
 
 
 @Bang Hendra: Sory bang istilah itu ane pinjem...hehehe...coba Abang ...See MoreFebruary 5, 2010 at 7:25pm ·
 
 NurFahmi Budi Prasetyo
 @Ratu: Tengkyu tu, semoga Ratu bisa ke Paris dengan bahasa Perancis-nya...(Lho ko ga nyambung)^^,
 
 
 @Ketum Lukman: asal jgn Himpunan Mantan Islam tum...hehe...
 Hak Milik Ilang, ane juga sering menjadi korban secara terang2an (minjem ga di bali...See MoreFebruary 5, 2010 at 7:44pm
 
 NurFahmi Budi Prasetyo @PTKP Fisip nying2: jangan2 jari ente jempol semua, wkwkwkw..........thanks ki...^_^
 
 @Bang Rohendi, Kanda Kholis Malik, Ka Mimi, Piey (HMI'qu), Ketum Dian, Ayu, Galih, Alvi, Euis, Kang Denis : Terima Kasih banyak buat apresiasi jempolnya....^^,
 February 5, 2010 at 7:45pm
 
 Denis Firmansyah
 tulisan yang bagus, tapi sebagai masukan ada beberapa hal yang perlu dikoreksi disini: 1. Harapan Masyarakat Islam itu disampaikan oleh Buya Hamka, bukan oleh Jend Sudirman. Pada peringatan 1 tahun HmI Pak Dirman hanya mengatakan HMI (H)ara...See MoreFebruary 6, 2010 at 5:32am
 
 NurFahmi Budi Prasetyo
 @b.denis: sblmna thx bwt koreksi, mskn n mtvsna. mmng yg nm'na sjrh jgn di belok2an. Ju2r wkt ane mo tls Hrpn Msyrkt Islam ane ingat2 dl n brhnt agak lama, ane sbnrnya pny bk historiografi HMI, 47-93, tp wkt ane tls notes ini, ane ga ngece...See MoreFebruary 7, 2010 at 5:07am
- Achmad Rizki hak milik bukukan bikin pinter temen bell
 heheheeh.... ikhlas aja yaaaa
 February 7, 2010 at 1:57pm
 
 Firda Umairoh Setuju sm bg kiky....Bg dombel kan dah pinter, jadi ikhlasin aja yaqq bukunya buat sya....
 February 7, 2010 at 2:39pm
 
 - Daeng Uti orang yang pintar tak kan mudah melepaskan apa yang menjadikannya pintar.
 February 7, 2010 at 5:06pm ·
 
 Fahdi Ajmalal Fikrie Aku masih kelas 5 SD, nanti kalo kulia aku juga mau jadi anggota HMI ah....biar pinter kayak mas ami.....
 February 7, 2010 at 9:19pm
 
 NurFahmi Budi Prasetyo @kiki n firda: dgr th apa kata yunda daeng. @pu3: bnr bgt put, akan ku kejar k manapun u/ menagihnya kmbl. hehe..
 February 8, 2010 at 2:50pm
 
 Mohammad Rizky Bazar'ah to dombel, bukan buku aja bel, speker ilang, kasur ilang, hahaha.,, gw juga mau ikutan ah Hanya Mia Idamanku...hehe jaya terus dombel...
 February 9, 2010 at 10:49am ·
 
 NurFahmi Budi Prasetyo @b.andi hakim NDP'er: hayuukk.. hehe.. @ arista: thnx jempolna. @ rizky: hehe..ente emang yg plg tau ttg ane, ada lg ki Hidup Mia Iki. ente jg sukses slalu y cuy
 February 9, 2010 at 11:09am
 
 Mohammad Sukri klo ada GARUDA DI DADA KU..mungkin juga ada HIJAU HITAM Di HATIKU..
 February 9, 2010 at 8:40pm ·
 
 NurFahmi Budi Prasetyo @Mega: iya mega, saya juga dah ngeh maksudnya kemarin. Silahkan dipublish, selama keuntungannya bagi2...hehe...becanda^^,
 March 21, 2010 at 11:56am ·






 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar