13 November 2009
Berawal dari adindaku Iqlima Huraida yang belakangan spontan memanggilku dengan panggilan sayang “paow”. Mungkin setelah dia nonton film “Kungfu Panda”, yang ikon utamanya seorang panda gendut yang hobinya makan dan katanya dia langsung teringat sosok diriku yang mirip dengan si panda itu, gaya makannya, teledornya dan masih banyak lagi kekonyolan dari diriku.
Berawal dari adindaku Iqlima Huraida yang belakangan spontan memanggilku dengan panggilan sayang “paow”. Mungkin setelah dia nonton film “Kungfu Panda”, yang ikon utamanya seorang panda gendut yang hobinya makan dan katanya dia langsung teringat sosok diriku yang mirip dengan si panda itu, gaya makannya, teledornya dan masih banyak lagi kekonyolan dari diriku.
Tak ayal setelah itu mahda (my girl friend) semakin gencar memanggil aku “paow” alias bakpao (mungkin makanan yang sering dimakan si panda di film kungfu panda, soalnya daku juga belum nonton sih tuh film), memang apesnya aku yang berbadan gempal dan pipi seperti bakpao, yasutralah kuterima dengan senyum panggilan sayang itu^_^
Aku-pun tak mau kalah dengan si kliq (panggilan mahda di kampus), dia kupanggil “piey” alias bakpia, spontan terlintas kata itu yang merepresentasikan size tubuhnya yang jika berdiri bersandingan denganku seperti angka 10…hehe…, alhasil Bakpao (paow) buat aku, Bakpia (piey) untuk dirinya.
Secara historiografi hubungan kita, kurang lebih berjalan 2 tahun 4 bulan (November 2009), sudah ada beberapa inventaris nama panggilan masing-masing, semenjak awal kita jadian, aku memanggilnya “ay”, tapi dia masih canggung memanggil “sayang” secara langsung kepadaku, kata itu baru keluar dan berani dia ucapkan hanya di “sms”, baru setelah hampir satu tahun hubungan kita berjalan mahda sudah mulai berani dan fasih melafazkan kata sayang secara live “empat mata”…hohoho….terus, aku juga sering memanggilnya “dek”, dan dia memanggilku “mas”, dulu aku pernah merekomendasikan “beibs”, tapi dia ga mau, katanya risih….
Entah, kedepannya panggilan apa lagi yang akan disandangkan untuk sapaan kita, yang jelas semua itu tergantung seberapa lama perjalanan cinta ini bertahan, harapan kita siyh cinta fahda forever…
Amiiin…
Secara historiografi hubungan kita, kurang lebih berjalan 2 tahun 4 bulan (November 2009), sudah ada beberapa inventaris nama panggilan masing-masing, semenjak awal kita jadian, aku memanggilnya “ay”, tapi dia masih canggung memanggil “sayang” secara langsung kepadaku, kata itu baru keluar dan berani dia ucapkan hanya di “sms”, baru setelah hampir satu tahun hubungan kita berjalan mahda sudah mulai berani dan fasih melafazkan kata sayang secara live “empat mata”…hohoho….terus, aku juga sering memanggilnya “dek”, dan dia memanggilku “mas”, dulu aku pernah merekomendasikan “beibs”, tapi dia ga mau, katanya risih….
Entah, kedepannya panggilan apa lagi yang akan disandangkan untuk sapaan kita, yang jelas semua itu tergantung seberapa lama perjalanan cinta ini bertahan, harapan kita siyh cinta fahda forever…
Amiiin…
By: NurFahmi Budi Prasetyo, Aktivis Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar