PABRIK SUSU
Indolakto topping off pabrik di Pasuruan
Oleh Nurfahmi Budi Prasetyo - Senin, 30 Januari 2012 | 07:00 WIB
JAKARTA. Industri susu nasional tetap menyegarkan. Prospek cerah ini membuat PT Indolakto, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk, terus melanjutkan pembangunan pabrik susu senilai US$ 130 juta di Pasuruan, Jawa Timur.
Irsan Yazid, Wakil Presiden Direktur Indolakto mengatakan, saat ini sudah melakukan peletakan batu terakhir atawa topping off pabrik. "Kami menargetkan pabrik ini mulai produksi awal kuartal IV-2012 dan beroperasi penuh pada kuartal II-2013," tutur Irsan kepada KONTAN, Minggu (29/1). Selain memproduksi susu, pabrik ini rencananya akan memproduksi yoghurt yang seluruhnya dipasarkan di pasar lokal.
Irsan mengakui, permintaan susu di Tanah Air memang selalu menanjak. Hal ini bisa dilihat dari kinerja Indolakto yang tak pernah merugi. Di samping itu, gaya hidup masyarakat yang doyan mengkonsumsi yoghurt pun turut mengerek konsumsi susu. "Kami merasa kapasitas produksi di empat pabrik yang kami miliki saat ini rasanya tidak cukup," lanjut Irsan.
Saat ini, Indolakto memiliki empat pabrik, terdiri dari satu pabrik di Jakarta, dua pabrik di Sukabumi, dan satu pabrik di Pandaan, Jawa Timur. Pabrik Indolakto di Pandaan memiliki luas 4,5 hektare (ha). Sementara, pabrik di Purwosari, Jawa Timur memiliki luas 11 ha.
Keempat pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 375.000 ton per tahun. Saat ini, utilisasi keempat pabrik Indolakto baru mencapai 80%. "Pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi 150.000 ton per tahun, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi 40% menjadi 525.000 ton," jelas Irsan.
Impor bahan baku
Selama ini, Indolakto masih mengimpor 75% bahan baku dalam bentuk skim. Sementara sebanyak 25% bahan baku atau setara 180 ton susu per hari dipasok dari peternak sapi lokal.
Irsan menjelaskan, sebanyak 90 ton susu segar lokal ini diambil dari peternak sapi perah di beberapa lokasi di Jawa Timur, seperti Nongkojajar Pasuruan, Wlingi Blitar, Krian, Gresik, Sidoarjo, dan Batu. Sisanya diambil dari peternak sapi di luar Jawa Timur.
Catatan saja, Indolakto merupakan produsen susu yang telah berdiri sejak 40 tahun silam. Sebagian besar, alias 68,57% saham Indolakto dikempit oleh Indofood. Beberapa merek susu yang diproduksi Indolakto antara lain Indomilk, Susu Cap Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Indoeskrim, Nice Yogurt, dan mentega bermerek Orchid Butter
Terkait ekspansi ini, Dedi Setiadi, Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) mengakui, ekspansi pabrik susu menunjukkan industri susu dalam negeri yang semakin baik. "Selain Indolakto, produsen yang tengah membangun pabrik adalah Nestle di Karawang, Jawa Barat," kata Dedi.
Industri susu yang bergairah tak diikuti oleh produksi. Selama ini, peternak sapi perah dalam negeri hanya mampu menghasilkan 1,4 juta kilogram (kg) susu per hari, atau hanya memasok 25% dari total kebutuhan susu segar nasional.
Bahkan, sejak pertengahan 2011 lalu, produksi susu nasional turun drastis, sekitar 15%-20%. "Pakan ternak sapi yang semakin mahal menjadi faktor penurunan produksi susu. Ketika mahal, harga susu belum naik, akhirnya sapi dikasih pakan yang kurang baik," papar Dedi.
Untuk mengatasi hal ini, GKSI akan segera mengirimkan surat keluhan ke pabrik pengolahan susu untuk segera menaikkan harga beli susu peternak sebesar 10%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar