PENGEMBANGAN ANCOL
Ancol tuntaskan pembangunan MICE
Oleh Nurfahmi Budi Prasetyo, Gloria Haraito - Kamis, 05 Januari 2012 | 09:30 WIB
JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk terus meningkatkan portofolionya di bisnis taman hiburan dan properti. Tahun ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu akan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 930 miliar-Rp 940 miliar.
Menurut Direktur Utama Ancol, Budi Karya Sumardi, dari capex sebesar itu, sebanyak Rp 300 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis rekreasi. Sebesar Rp 200 miliar untuk menambah kepemilikan saham sebanyak 25% di PT Jakarta Tollroad Development.
Selanjutnya, Ancol akan menggelontorkan Rp 50 miliar-Rp 100 miliar untuk menambah land bank di luar kawasan Ancol. Lalu, sebanyak Rp 200 miliar akan digunakan untuk menyelesaikan apartemen. "Untuk ruang meeting, incentives, conference, dan exhibition (MICE) kami menganggarkan capex Rp 50 miliar," kata Budi, Rabu (4/1).
Menurut Budi, konsentrasi bisnis Ancol tahun ini fokus pada pembangunan MICE dan apartemen. Seperti diketahui, Ancol mulai membangun tiga gedung serbaguna sejak pertengahan 2011, yakni di Hall Putri Duyung Convention, Ocean Eco Park, dan Ancol Beach City (ABC). "Kami targetkan Juni 2012 beroperasi penuh," kata Budi.
Ia menerangkan, Putri Duyung merupakan ruang pertemuan yang dapat menampung hingga 1.000 orang. Sementara kapasitas Ecopark mencapai 2.000 orang. Adapun daya tampung ABC lebih besar lagi, 18.000 orang sampai 20.000 orang. Karenanya, ABC juga layak jadi arena konser.
Ancol juga melanjutkan pembangunan dua apartemen yang berlokasi di Ancol dan Pademangan, Jakarta Utara. Apartemen di Ancol terdiri dari 3.000 unit kamar dengan harga jual Rp 600 juta-Rp 2 miliar per unit. Sedangkan apartemen di Pademangan menawarkan 1.000 unit kamar untuk kalangan menengah seharga Rp 200 juta-Rp 600 juta per unit. Untuk menggarap dua apartemen ini, Ancol mengerahkan investasi sebesar Rp 800 miliar.
Kantongi rating A+
Agus Rochiyardi, Wakil Direktur Ancol menambahkan, dana capex tersebut berasal dari standby loan dari Bank Mandiri sebesar Rp 200 miliar dan kas yang berasal dari laba ditahan sekitar Rp 100 miliar dan kekurangannya akan ditambal dari kas internal.
Agus mengatakan, saat ini perusahaannya sedang dalam posisi nyaman untuk berekspansi. Pasalnya, "Sekarang bank ngantri untuk meminjamkan dana ke kami, sebab rating kami di Pefindo A+," ujarnya.
Dengan sederet ekspansi, Ancol menargetkan pendapatan di 2012 ini akan mencapai Rp 1,050- Rp 1,2 triliun. Target ini melesat 20% dari perkiraan pendapatan tahun lalu yang sebanyak Rp 1 triliun. Dari nilai tersebut, sebanyak 65% disumbang dari sektor rekreasi, sedangkan sisanya dari pendapatan properti, seperti ruang kantor dan perumahan.
Melihat ekspansi Ancol ke sektor MICE dan apartemen, Anton Sitorus, Kepala Riset Jones Lang LaSalle menilai ekspansi itu sangat prospektif. "Bagus untuk pertumbuhan Ancol karena kalau cuma mengandalkan hiburan, income-nya kurang maksimal," tutur Anton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar