Jumat, 22 Maret 2013

Ganti GBU dengan ABU, Maksudnya?

foto: pmiidkw-ump.blogspot.com


Di jagat twitter, saya membaca kicauan absurd. Seorang sosialita yang difollow sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus delapan puluh delapan mengiyakan permintaan followersnya. Sang followers protes ketika sosialita yang juga pengusaha itu mengucapkan: GBU. 


Ya, GBU alias God Bless U. Follower adalah WNI yang tinggal di Kanada. Sepertinya ia skriptualis akut. Pemuja teks Arab. Ia meminta sang sosialita berinisial FI untuk mengganti GBU dengan ABU: Allah Bless U.

"Uni sahabatku, jgn pake GBU karena itu ucapan orang Kristen. ABU saja, lebih islami. Allah Bless U," kicau sang follower FI. 

"Noted! biasanya sy gunakan salam GBU kpd teman2 yg non muslim..Tapi akan sy ganti mjd ABU :) Terima Kasih Banyak ya!" balas FI cucu Ketua MUI era Orde Baru menimpali followernya.

Saya yang juga follower sang sosialita pun gemas membaca percakapan mereka di timeline. Saya mention mereka berdua: "Terus di Quran terjemahan Bahasa Inggris, Allah ditulis apa klo bkn God? Sdh lah jgn terjebak pd teks/semantik!"

Tidak ada respon. Tidak pula diretweet FI yang dulu saya kagumi karena berani menginterupsi aksi kekerasan Habib Riziek dengan FPI nya dan menyambangi markas FPI untuk berdialog.

Saya juga sering berdiskusi dengan kawan-kawan lembaga dakwah kampus. Saya bilang, Tuhannya Orang Nasrani, Yahudi, Islam itu sama: Allah! Muslim menyebutnya Allah, Nasrani pun sama. Ada pun istilah Bapa, Roh Kudus, Putra Allah adalah Trinitas yang merupakan satu kesatuan (Monotheis). Yahudi pun demikian. Dalam Bahasa Ibrani mereka menyebut Yahweh, yang dalam tafsiran mereka itu juga Allah. Hanya karena lidah mereka bisa menyebutnya begitu-bukan Allah-terus kita mau bilang mereka Kafir?

Sang aktivis lembaga dakwah kampus pun langsung memvonis saya: Antum JIL! Sudah, cukup tidak usah diskusi! Tegas si akhi celana ngatung pergi luntang lantung tanpa mengucapkan salam.

Bagi pembaca yang juga memvonis saya antek JIL, monggo baca dulu Buku Sejarah Tuhan Karen Amstrong. Jangan karena ia non Muslim, anda alergi juga. Karena namanya asing, bukan Made in Arab terus Anda menjudge mereka kafir. 

Ingatlah, kita satu nenek moyang: Adam. Satu agama langit. Agama Abraham. Samawi. Semuanya samimawon. Memang Islam penyempurna semuanya. Rasulullah Muhammad SAW penutup Nabi akhir zaman. Tapi coba tanya Allah di sepertiga malam: Kenapa tidak Kau ciptakan semua manusia beragama Islam, Ya Allah?

Kalau Allah mau, biar semua masuk Surga, karena keyakinan Anda semua yang berhak masuk surga hanya orang Islam, kenapa saudara kita dilahirkan sebagai Non Islam? Kalau begitu dimana letak keadilan Allah?  Dus, kesimpulannya: Satu Tuhan banyak agama. Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar