"Meninggalkan jejak peradaban dengan karya, tulisan dan petuah bijak. Hanya sang pemenanglah yang bisa menorehkan tinta emas dalam jejak peradabannya"
Senin, 31 Oktober 2011
Asli Ini Palsu!! (Dzikrillah-Bima Arya)
Sekali lagi, Fahmi Dzikrillah punya banyak kembaran. Entah cloningan atau memang mukanya yang pasaran, hehe...(Piss mantum). Kali ini, Dzie saya "paksakan" mirip dengan Bima Arya Sugiarto, pendiri Charta Politika, dan sekarang menjadi Ketua DPP PAN. Coba lihat, rambut dan jenggutnya (jenggut PKS bukan yah?) anggap saja mirip. Namanya juga: Asli Ini Palsu!!!
Asli Ini Palsu!! (Dzikrillah-Iniesta)
(Kiri-Fahmi Dzikrillah) (Kanan-Andreas Iniesta)
Fahmi Dzikrillah Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan 2009-2010, sempat menjabat Departemen PTKP PBHMI di semester awal kepengurusan PBHMI. Saat ini menjadi care taker Bakornas Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI). Jebolan Pesantren Darunnajah Cipining ini punya bakat berbisnis, yang mana turunan dari Ibundanya seorang pengusaha catering dan wedding terkenal seantero Jakarta. Terbukti, Dzie begitu panggilan akrabnya, sudah merintis 7 cabang franchise jajanan minuman segar (Lup-Lup Bubble) di kampus-kampus besar Jakarta-Ciputat dan beberapa tempat di dekat rumahnya. Sekilas Dzie mirip dengan Iniesta, dilihat dari jidatnya yang agak lebar dan alisnya yang melengkung tebal. Anda boleh setuju atau tidak, ini fotoku, mana fotomu? :)
Rabu, 12 Oktober 2011
Priyono Minta Publik Fair Melihat Kinerja Hulu Migas
![]() |
R.Priyono - Foto: Taufiq Tambang |
“Saya terkejut-kejut dengan pemberitaan di media yang sepotong-potong, tidak melihat kinerja hulu secara utuh: lifting dihubungkan dengan subsidi, subsidi dikaitkan dengan import BBM. Sudah nggak karu-karuan, mana yang asumsi, mana yang objektif. Objektifnya terpenuhi, asumsinya juga jadi masalah besar,” kesal Kepala BPMIGAS, R. Priyono, di acara Media Gathering BPMIGAS, Hotel Sheraton Bandung, (7/10/2011).
Priyono merasa wajib menyampaikan ini secara utuh mewakili stakeholdernya di hulu migas. Menurutnya, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) selalu terpojok terus dan terkesan gagal. “KKKS juga protes selalu disalahkan atas tidak terpenuhinya target produksi. Jangan-jangan kita tidak melihat secara utuh, kalau penerimaan migas tercapai sedangkan produksi dibawah target, jangan-jangan kita sedang shifting (masa peralihan),” ujarnya.
Teori berdagang dengan jumlah yang kecil, hasilnya besar kan bagus, sambung Priyono, tapi Ia heran mengapa di industri migas sepertinya tidak begitu. Walaupun targetnya tercapai, penerimaan negara besar, tapi kalau dagangannya kecil tetap salah. Ditambah lagi terus dihubung-hubungkannya kegiatan hulu migas, seakan-akan yang berhubungan dengan BBM seperti: kenaikan BBM, bahan bakar pesawat, meningkatnya jumlah moda transportasi, dan jumlah subsidi BBM meningkat, semua menjadi tanggung jawab industri hulu. “Ini yang harus dilihat secara fair, kita bisa memperbaiki semua mekanisme ekonomi kita secara lebih utuh,” harap Priyono. Nurfahmi
Selasa, 04 Oktober 2011
Capres 2014 & Klub Bola Eropa (Ical-2)
karikatur matanews.com |
Capres berikutnya, Abu Rizal Bakrie (Ical), saya sandingkan Ical dengan klub sepakbola asal Spanyol, Real Madrid. Klub yang bertabur bintang (galacticos), dan punya tradisi juara ini termasuk klub dengan penghasilan terbesar dari industri sepakbola, bersama Barelona dan Manchester United silih berganti menempati tempat teratas klub sepabola terkaya.
Menurut versi Deloitte Football Money League. Klub raksasa spanyol ini akhirnya berhasil menjadi klub sepakbola terkaya selama enam tahun berturut-turut. Padahal dari segi prestasi Los Blancos (julukan real madrid) dapat dikatakan kurang memuaskan. Musim lalu, di ajang Liga Champion hanya mampu bertanding sampai babak 16 besar saja. Begitu pun di Liga spanyol, hanya mampu finish di posisi ke-2 dibawah Barcelona. Meskipun begitu, pemasukan mereka terus mengalir. Menurut sebuah sumber, dalam laporan tahunan real madrid, kekayaannya mencapai £359,1 juta atau naik 9,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar £341,9 juta.
Hubungannya dengan Ical dalam konstelasi politik Indonesia: Ical yang juga Ketum Golkar, partai yang punya sejarah kuat dan DNA kekuasaan sudah melekat dalam tubuh Partai Beringin ini. Ditambah lagi prestasinya melahirkan kepala daerah yang sering dimenangkan Golkar dalam ajang Pilkada semakin menguatkan tradisi sebagai partai penguasa.
Politisi berpengalaman “berjubel” di Golkar, sama halnya dengan Madrid yang selalu dihuni pemain bintang dan berkualitas. Namun seiring perjalanan waktu, saat ini Golkar dan Real Madrid minim prestasi. Bicara amunisi, jangan ragukan brankas Ical dan investasinya di ratusan unit usahanya di Indonesia. Sempat menjadi orang terkaya di Indonesia, menjadi modal utama Ical dan Golkar untuk memenangkan Pilpres 2014.
Tapi bukan tanpa cacat, jejak kelam anak perusahaan Energi Mega Persada (Lapindo Brantas), yang mana merupakan salah satu perusahaan migas Ical dan telah meninggalkan warisan “Tragedi Lumpur Lapindo” yang telah menjadi bencana nasional. Ribuan rumah penduduk hancur, ratusan masyarakat Sidoarjo dirugikan secara meteriil dan moral. Masa depan mereka hancur gara-gara ulah “kemarukan” Ical yang berlumuran lumpur. Bersambung...(NextCapres Prabowo-3)
Langganan:
Postingan (Atom)